Kekayaan Alam yang Tersembunyi dari Purworejo

Kekayaan Alam yang Tersembunyi dari Purworejo


Ada sebuah aliran sungai di Purworejo yang akhir-akhir ini sedang hits dan banyak diperbincangkan oleh para traveller. Aliran sungai ini memiliki pemandangan yang sangat langka. Terbentuk oleh proses alam selama ratusan tahun.
Ya, aliran sungai itu adalah Curug lumbung, nama tersebut didapat dari penduduk sekitar. Juga biasa disebut dengan curug santren. Adalah sungai eksotis dengan tebing - tebing yang terukir secara alami dengan panjang sekitar 100 meter. Kedalaman dan ketinggian curug ini cukup bervariasi. 

Curug Lumbung ini terletak di Desa Karangsari, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah. Tepatnya adalah di dusun Krandon RT 1, RW 4.

Menuju Curug Lumbung
Untuk menuju Curug Lumbung cukup mudah. Jarak Curug Lumbung dari pusat kota Purworejo kota sekitar 14 Km. Anda dapat mengambil jalan raya Purworejo - Magelang. Setelah sampai di kecamatan Bener, tepatnya di daerah Kaliboto, carilah SMP 19 Purworejo, lalu sekitar 500 meter dari SMP 19 ada bangunan saluran irigasi air yang dibangun menyebrangi di atas jalan raya, Talang Gunung Puyuh. Nah, tepat sebelum saluran irigasi tersebut, di kiri jalan ada pertigaan yang menanjak. Ikuti terus jalan tersebut sekitar 1 kilometer sampai di  pertigaan pasar Krandon. Dari pertigaan pasar Krandon, belok ke kanan, Anda dapat menitipkan motor di rumah warga, karena perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki. Perjalanan dengan berjalan kaki memakan waktu sekitar 10 menit. Ada baiknya bertanya pada warga sekitar jika masih kebingungan mencari arah Curug Lumbung ini.

Curug Lumbung ini adalah destinasi wisata yang masih benar - benar baru dikembangkan. Masyarakat sekitar sebenarnya sudah sudah tahu, tetapi Curug Lumbung ini baru mulai banyak dikenal pada tahun 2016, terutama setelah masuk di acara TV. Banyak wisatawan dari Purworejo sendiri dan luar kota datang untuk melihat indah dan eksotisnya pemandangan di Curug Lumbung ini. Dinding - dinding batu di curug lumbung bagaikan ukiran yang dibentuk oleh proses alam yang sangat indah. Derasnya aliran sungai dan keindahan ukiran dinding inilah yang sering menjadi latar untuk berfoto ria di sekitar Curug Lumbung. Musim terbaik untuk berkunjung dan berfoto di Curug Lumbung adalah musim kemarau, karena debit air tidak akan terlalu deras dan air terlihat lebih jernih.

Aliran Sungai Istimewa
Aliran sungai di curug Lumbung ini cukup istimewa. Menurut warga sekitar, pasir dari aliran sungai Curug Lumbung ini sangat baik untuk menggoreng (menyangan) kacang tanah untuk menghasilkan kacang goreng. Rasa kacang tanah yang disangan dengan pasir dari aliran sungai ini pun akan terasa lebih enak daripada menggunakan pasir dari sungai yang lain. Hal ini sudah diakui oleh banyak warga sekitar yang sering menggunakan pasir tersebut untuk menyangan kacang tanah. Dan mengapa bisa menambah rasa enak untuk menyangan kacang? Sepertinya membutuhkan penelitian lebih lanjut dari para ahli.

Penasaran ingin bagaimana indahnya Curug Lumbung? Silahkan buktikan sendiri keindahan dan eksotisme pemandangan di sekitar Curug Lumbung.


Ayo berwisata ke daerah karesidenan Kedu! Wonosobo yang asri, Temanggung yang selalu bersenyum, Magelang dengan sejuta bunganya, Kebumen yang selalu beriman, dan Purworejo yang tetap berirama.
---------------------------------------
Ingin tahu lebih banyak lagi seputar wisata dan kuliner di karesidenan Kedu? Ikuti terus fan page Wisata Kedu! Dijamin keren!
Salam hangat dari tanah Kedu!

Baca Juga:
Alun-alun Terluas di Jawa Tengah

Disarikan dari pelbagai sumber.
Photo by Google.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Featured Post

Taraveela, Bisnis Besar dari Purworejo

Taraveela, Bisnis Besar dari Purworejo Taraveela adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Travel & Tour. Yang melayani pemb...