Jumprit: Eksotisme Alam, Legenda, dan Kepercayaan

Jumprit, Pertemuan Eksotisme Alam, Legenda, dan Kepercayaan
Di dusun Jumprit, desa Tegalrejo, kecamatan Ngadirejo ada dua tempat yang juga tidak kalah menarik untuk dikunjungi yakni umbul Jumprit serta serta Hutan Pinus Jumprit. Umbul Jumprit merupakan sebuah sumber air dan hulu Sungai Progo. Tempat ini juga diyakini sebagai petilasan kerajaan Majapahit.
Setiap menjelang perayaan Waisak, para biksu akan mengambil air dari sumber ini untuk mengikuti perayaan di Candi Borobudur. Di sebelah barat Umbul Jumprit kita akan menemukan hutan pinus yang tidak kalah keren. Kedua tempat ini berada di lereng Gunung Sindoro.
Pada tanggal 18 Januari 1987, Pemerintah Kanupaten Temanggung menentapkan Jumprit sebagai Kawasan Wanawisata. Setahun kemudian, Kawasan itu diresmikan Gubernur Jawa Tengah (saat itu HM Ismail).
Nama Jumprit sudah disebutkan dalam serat Centini, terutama dikaitkan dengan legenda Ki Jumprit yang merupakan ahli nujum di Kerajaan Majapahit. Ki Jumprit bukan hanya dikenal sakti mandraguna, tetapi juga salah seorang putra Prabu Brawijaya, Raja Majapahit. Dia meninggalkan kerajaan, agar bisa mengamalkan ilmu dan kesaktiannya kepada masyarakat luas. Perjalanan panjangnya berakhir di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. Beberapa tokoh masyarakat meyakini, Ki Jumprit adalah leluhur dari masyarakat Temanggung yang tersebar di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing. Namun hal ini masih memerlukan kajian mendalam, terutama dari aspek kesejarahan. Yang pasti ada beberapa lokasi yang diyakini sebagai petilasan KI Jumprit. Makamnya pun berada tak jauh dari Umbul Jumprit. Dua lokasi inilah yang kerap dikunjungi peziarah, terutama komunitas tertentu yang terbiasa melakukan tirakat.
Wanawisata Jumprit, Eksotisme Alam
Wanawisata Jumprit merupakan salah salah satu obyek wisata yang eksotis di Kabupaten Temanggung. Tempat ini buka sekadar menawarkan wanawisata (wisata hutan) saja, tetapi juga menghadirkan objek wisata alam pegunungan yang indah. Awal keramaian obyek wisata ini terjadi sejak awal 1980-an, ketika banyak peziarah yang melakukan wisata spiritual di Makam Ki Jumprit di dekat Umbul Jumprit yang letaknya bersebelahan. Mereka bersemedi di sekitar makam, kemudian diakhiri mandi kungkum di mata air yang tak pernah kering. Kawasan ini berada di ketinggian 2.100 meter dari permukaan laut (dpl) dan berada di lereng Gunung Sindoro tempatnya di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo. Jaraknya hanya sekitar 26 km dari barat laut kota Temanggung. Kawasan Jumprit berada di jalur strategis, yaitu jalur wisata Borobudur-Dieng, Semarang-Bandungan-Dieng, serta dari berbagai arah dengan kemudahan aksesibilitas, baik dari Wonosobo, Kendal, Maupun Yogyakarta. Perjalanan juga bisa ditempuh dengan kendaraan umum dari ibu kota Kecamatan Ngadirejo. Lebih baik lagi menggunakan kendaraan pribadi. Jalan menuju lokasi sudah diaspal, sehingga perjalanan cukup menyenangkan. Apalagi dalam perjalanan menuju Jumprit, wisatawan juga bisa menikmati panorama alam pegunungan yang indah dan agrowisata sayuran. Jika ingin menginap dikawasan ini juga tersedia wisma Perhutani atau bisa juga mendirikan tenda di bumi perkemahan. Wisatawan bisa menikmati udara segar dan indahnya pemandangan saat matahari terbit. Karena berada di lereng Sindoro, hawa ditempat ini cukup dingin. Airnya juga dingin, jernih dan menyegarkan. Wisatawan yang bermalam dianjurkan membawa jaket. Jika datang pada siang hari pun, pengunjung masih bisa merasakan sisa-sisa kesejukan saat memasuki kawasan hutan. Banyaknya belantara pepohonan dan letaknya yang berada di lereng Sindoro membuat hawa panas sepertinya enggan menyapa tempat tersebut. Wisatawan juga bisa bersau dengan sekawanan burung di alam bebas, yang akan selalu menyambut dengan ocehan yang saling bersahutan. Atau bertemu sekawanan kera liar (sekitar 25-30 ekor) di lokasi wanawisata. Konon populasi kera ini tidak pernah bertambah atau berkurang.
Sumber: kompasiana/aniefistianah & yukpiknik,com
---------------------------------------
Ingin tahu lebih banyak lagi seputar wisata dan kuliner di karesidenan Kedu? Ikuti terus fan page Wisata Kedu! Dijamin keren!
Salam hangat dari tanah Kedu!

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Featured Post

Taraveela, Bisnis Besar dari Purworejo

Taraveela, Bisnis Besar dari Purworejo Taraveela adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Travel & Tour. Yang melayani pemb...